DPRD Kabupaten Tangerang Gelar RDP Soal Santri Yang Tewas Tertabrak Truk Tanah

oleh -36 Dilihat
oleh
Tiga Ketua Komisi DPRD Kabupaten Tangerang, hadiri rapat dengar pendapat terkait adanya santri tewas tertabrak truk tanah pada proyek pengurukan PIK 2.

TANGERANG, (JT) – Sebanyak 107 Tiang Penerangan Jalan Umum (PJU) di wilayah Desa Kampung Melayu, Kecamatan Teluk Naga, Kabupaten Tangerang, ternyata tak berfungsi. Lampu penerangan jalan padam lantaran kabelnya sepanjang 4.000 meter lebih hilang. Hal tersebut pastinya menjadikan kondisi jalan raya gelap gulita.

Akibatnya, Jum’at (02/05/2024) lalu, memicu tragedi tewasnya Ananda (Alm) Ilyas Nurul Haq, Santri Pondok Pesantren Al Hasanah Rawa Lini di lokasi itu akibat ditabrak truk tanah pengangkut bahan material untuk proyek Pantai Indah Kapuk atau PIK 2.

Kondisi padamnya lampu PJU tersebut terungkap, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) yang digelar di Gedung DPRD Kabupaten Tangerang, Rabu (07/05/2025). RDP ini dihadiri oleh tiga Ketua Komisi yakni Mahfud Fudianto selaku ketua Komisi I, Saepudin selaku ketua Komisi II dan Ustur Ubadi selaku ketua Komisi IV serta sejumlah Anggota DPRD lainnya.

Selain itu, RDP turut dihadiri oleh jajaran Polri dari Polres Metro Tangerang Kota yang dipimpin Waka Polres dan sejumlah perwakilan Aktivis yang menamakan diri Forum Mahasiswa Tangerang Utara serta sejumlah Instansi pemerintah, seperti Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air atau DBMSDA.

Anggota DPRD Kabupaten Tangerang dari Fraksi Nasdem Yakub mengatakan, poin pembahasan rapat lintas sektor itu antara lain mengulas soal kondisi infrastruktur jalan raya yang dalam kondisi kurang baik serta minimnya lampu PJU diduga turut menjadi salah satu faktor penyebab kecelakaan maut yang merenggut nyawa salah satu santri asal Teluknaga Tangerang.

“Itu (faktor) menurut keterangan dari teman-teman mahasiswa itu. Nah sehingga, pihak Dishub dan Dinas Bina Marga (DBMSDA) tentang (kondisi) jalan, itu memberikan keterangan yang sama-sama kita dengar tadi,” kata Anggota Komisi II DPRD yang membidangi Pelayanan dan Kesejahteraan Masyarakat, kepada Wartawan, usai RDP.

Dikonfirmasi soal hilangnya 4.000 meter lebih kabel yang menyebabkan 107 tiang lampu PJU padam sehingga membuat kondisi jalan raya gelap gulita hingga berakibat kecelakaan maut ini, Yakub menyebut pihaknya mendesak agar pemerintah terkait khususnya Dinas Perhubungan unguk segera mengevaluasi keamanan aset tersebut.

Soal pertanggungjawaban kehilangan kabel ini, kata Yakub, pihaknya belum membahas ini secara lebih rinci. “Kita (DPRD) belum sejauh itu membahasnya. Karena mungkin, itu harus ada (dibahas) dalam rapat tersendiri nanti,” ujar Yakub.

Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Tangerang Achmad Taufik yang ditemui usai RDP membenarkan, bahwa kabel sepanjang 4.000 meter lebih yang memadamkan 107 lampu PJU itu telah hilang. Akibatnya kondisi jalan gelap gulita dan mengakibatkan terjadinya kecelakaan maut yang merenggut nyawa Ilyas yang ditabrak truk tanah pengangkut proyek material untuk pembangunan PIK 2.

Taufik mengaku, pihaknya baru menyadari bahwa kabel PJU sepanjang 4.000 meter itu hilang ketika terjadinya tragedi kecelakaan maut ini. “Setelah dicek, ini (lampu PJU) mati kenapa. Owh ternyata gak ada kabelnya. Ini diketahui sejak adanya kejadian ini. Kalo untuk di wilayah itu ya,” ungkap Taufik.

Atas adanya tragedi tersebut, Taufik berharap seluruh elemen, baik personel dari pemerintahan kecamatan, desa serta seluruh elemen masyarakat untuk melapor kepada Dishub bila mengetahui adanya lampu PJU yang padam.

Sementara soal aktivitas truk pengangkut tanah pengangkut bahan material proyek pembangunan PIK 2, Taufik mengklaim jajaran personel Dishub selalu siaga mengawasi operasional aktivitas truk tersebut. “Pos pantau itu, ada. Di sana dilakukan penjagaan,” kilahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *