Demi Berangkat Study Tour, Wali Murid SMPN 3 Tigaraksa Harus Ngutang Pinjol

oleh -108 Dilihat
oleh

TANGERANG, (JT) – Rencana pemberangkatan study tour siswa SMPN 3 Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, kembali dikeluhkan warga. Betapa tidak, untuk memenuhi pembayaran kegiatan yang tidak masuk dalam anggaran sekolah itu, para walimurid sampai rela harus ngutang uang dari pinjaman online (Pinjol).

Salah satu walimurid SMPN 3 Tigaraksa Dayat memaparkan, pihaknya sangat menyayangkan rencana study tour siswa SMPN 3 Tigaraksa ini. Di tengah ketakutan para orang tua, karena banyaknya kecelakaan bus yang mengangkut siswa untuk study tour, pihak sekolah malah memberangkatkan siswanya ke Bandung, Jawa Barat hanya untuk acara pelepasan siswa yang baru lulus dan mengunjungi sejumlah tempat wisata.

Informasi yang diterima, bahwa rencana study tour ratusan siswa dengan menggunakan 4 bus wisata itu akan digelar pada Senin-Selasa (27-28/5/2024). Pertama siswa berkumpul di lapangan sekolah dan diberangkatkan menuju Lembang, Bandung. Kemudian siswa menuju Mini Mania untuk menggelar wisata. Setelah itu, siswa menuju penginapan di salah satu hotel dan rehat. Kemudian acara pelepasan siswa digelar setelah makan malam.

Dalam agenda acara tersebut, di hrai ke dua para siswa ini check out dari hotel menuju Masjid Al-Jabar, Kecamatan Gedebage, Bandung, Jawa Barat. Selanjutnya para siswa melanjutkan wisata ke Janspark sebelum pulang ke Tangerang. Untuk mengikuti perjalanan tersebut, para siswa harus membayar senilai Rp. 1.200.000.

“Di tengah kehawatiran orang tua karena banyak kecelakaan bus wisata yang mengangkut anak sekolah, SMPN 3 Tigaraksa malah memberangkatkan ratusan siswa-siswinya untuk study tour ke Bandung,” ujar Dayat kepada wartawan, Sabtu (25/4/2025).

Menurutnya, study tour ini jelas sangat membebani para walimurid, tertuama seperti dirinya yang memang pas-pasan dalam segi ekonomi. Bahkan sega cara dilakukan untuk memenuhi pembayaran study tour anaknya tersbeut, bahkan sampai rela utang ke pinjaman online.

“Terpaksa saya harus utang uang ke pinjol. Bahkan ada juga yang pinjam ke bank keliling atau bank emok hanya untuk memenuhi bayaran study tour siswa,” ungkap Dayat.

Menurut Dayat, jika anaknya tidak bisa berangkat mengikuti study tour yang digelar oleh sekolah, tentu saja beban mental bagi anaknya. Karena dengan berbagai cara anak-anak lainnya harus berangkat mengikuti study tour.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala SMPN 3 Tigaraksa, Asep Jaja belum dapat dikonfirmasi. Beberapakali dihubungi via telepon genggamnya bahkan pesan singkat yang dikirim via WhatsApp juga tidak ada jawaban.

Secara terpisah, Plt Kepala Bidang SMP pada Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang Dedi mengungkapkan, jika pihaknya akan mengeluarkan surat edaran agar pihak sekolah tidak menggelar study tour. Bahkan Dinas Pendidikan juga pernah menyampaikan kepada para sekolah untuk tidak menggelar study tour.

“Segera kita keluarkan suratnya kepada para kepala sekolah. Tunggu saja surat edaran dari dindik,” tandas Dedi.

banner 728x90
oleh
Penulis: Edi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *