TANGERANG, (JT) – Pemerintah Kabupaten Tangerang terus menggalakkan upaya eliminasi penyakit menular berbahaya dengan meluncurkan program Desa Bebas Tuberkulosis (DBT). Pencanangan inovasi tersebut dilakukan langsung oleh Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, di Aula Kantor Desa Taban, Kecamatan Jambe, pada Selasa (24/6/2025).
Wabup Intan menegaskan bahwa Tuberkulosis (TBC) masih menjadi tantangan besar di bidang kesehatan, termasuk di wilayah Kabupaten Tangerang. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya komitmen bersama dan kolaborasi lintas sektor dalam mendorong pencapaian target eliminasi TBC pada tahun 2030.
“Melalui pencanangan Desa Bebas TBC ini, kita menunjukkan bahwa pencegahan dan pengendalian TBC menjadi tanggung jawab bersama, baik para tenaga medis, kader, maupun seluruh lapisan masyarakat,” ujar Wabup Intan.
Ia menambahkan, pencanangan DBT merupakan langkah strategis yang dimulai dari desa sebagai unit terkecil masyarakat, agar terbentuk komunitas yang peduli terhadap kesehatan, mampu mendeteksi dini, serta menghapus stigma terhadap penderita TBC.
“Program ini tidak hanya bersifat kuratif, tetapi juga komprehensif dan partisipatif. Masyarakat didorong untuk aktif mendeteksi, melaporkan, hingga mendukung pengobatan penderita TBC,” tambahnya.
Wabup Intan juga mengaitkan program DBT dengan visi pembangunan sumber daya manusia melalui program unggulan TUNAS (Talenta Unggul, Generasi Sehat).
“Memberantas TBC sejak dini adalah langkah penting dalam menciptakan generasi yang sehat jasmani dan rohani. Mari jadikan pencanangan ini sebagai awal aksi nyata, bukan sekadar seremonial,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tangerang, Achmad Muchlis, melaporkan bahwa pelaksanaan skrining TBC melalui program DBT di Desa Taban sudah dimulai sejak 3 Juni hingga 19 Juni 2025 di 8 RT. Skrining dilakukan melalui kegiatan Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang berlangsung tiga kali seminggu, dengan koordinasi antara Puskesmas Jambe dan TP PKK Desa.
“Dalam delapan hari pelaksanaan, sebanyak 410 orang telah diskrining. Ditemukan 73 orang terduga TBC, namun setelah pemeriksaan Tes Cepat Molekuler (TCM), seluruh hasilnya dinyatakan negatif,” jelas Muchlis.
Dinas Kesehatan menargetkan skrining TBC di Desa Taban terus berlanjut hingga Agustus 2025, dengan target harian 200 orang. Muchlis menyampaikan optimisme terhadap keberhasilan Kabupaten Tangerang dalam mencapai eliminasi TBC pada 2030.
“Program DBT di Desa Taban akan menjadi percontohan yang akan diperluas ke 29 kecamatan lainnya,” tandasnya.
Dengan inovasi ini, Kabupaten Tangerang berharap dapat menciptakan lingkungan yang sehat dan bebas TBC, dimulai dari akar rumput di tingkat desa.