TANGERANG, (JT) – Persoalan pasar tumpah di Komplek Mutiara Garuda, Desa Kp. Melayu Timur, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten, tak kunjung tuntas. Meski Satpol PP Kabupaten Tangerang sudah melayangkan surat peringatan ke III, sejak Juni 2023 silam, namun hingga kini tak ada tindakan.
Anggota DPRD Kabupaten Tangerang Jayusman menuturkan, dirinya telah beberapa kali menggelar sidak ke pasar di Komplek Mutiara Garuda, Kecamatan Teluknaga. Terlihat memang Sebagian besar pedagang menggelar lapaknya mepet ke jalan, sehingga banyak dikeluhkan masyarakat sekitar yang berlalulalang di komplek Mutiara Garuda tersebut.
Persoalan ini menurut Jayusman udah sering kali dibahas di DPRD Kabupaten Tangerang Bersama dinas terkait. Baik Dinas Tata Ruang dan Bangunan, Badan Penanaman Modal dan Perizinan Satu Pintu, untuk melihat perizinan bangunan tersebut, serta Satpol PP Kabupaten Tangerang sebagai penegak peraturan daerah.
“Saya tidak melihat keseriusan Satpol PP dalam menangani kesemrautan di Pasar Mutiara Garuda tersebut. Satpol PP nya mandul, tak melakukan penertiban,” tegas Jayusman saat ditemui wartawan di ruang Fraksi Partai Gerindra, Selasa (30/4/2024).
Jayusman menjelaskan, pada 9 Juni 2023 silam, Saptol PP telah mengeluarkan surat peringatan ke III, untuk segera melakukan pebongkaran lapak tak berizin disepanjang jalan Komplek Mutiara Garuda, tersebut. Jelas dalam surat tersebut tertulis, para pemilih bangunan/temat usaha/ pedagang kaki lima yang berdiri disepanjang jawan dan fasilitas umum Komplek Mutiara Garuda dapat memperhatikan pelanggaran dalam melakukan kegiatan usaha.
“Dalam surat tersebut jelas para pedagang diberikan Waktu satu hari. Tapi nyatanya sampai hari ini tidak ada tindakan apapun dari Satpol PP,” terangnya.
Ia berharap, Satpol PP selaku penegak peraturan daerah segera melakukan penertiban pasar Mutiara Garuda yang banyak dikeluhkan masyarakat. Sebab, para pedagang seenaknya menggelar lapak dan dagangannya di sepanjang jalan komplek tersebut.
