Wabup Intan Tinjau Program Percepatan Penurunan Stunting di Teluknaga

oleh
oleh

TANGERANG, (JT) – Wakil Bupati Tangerang, Intan Nurul Hikmah, melakukan monitoring langsung pelaksanaan Program Percepatan Penurunan Stunting (P3S) di aula Kecamatan Teluknaga, Rabu (24/09/25). Kehadiran Wabup Intan disambut Camat Teluknaga Kurnia SSTP, Kasi Pemberdayaan Masyarakat Budi S.Pd, jajaran puskesmas Teluknaga dan Tegalangus, serta perwakilan dari 13 desa se-Kecamatan Teluknaga.

Dalam kunjungan tersebut, Wabup Intan mengapresiasi capaian Teluknaga yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 4 persen. Namun, ia tetap mendorong agar setiap kecamatan terus melakukan terobosan, kreativitas, dan inovasi dalam menekan angka stunting.

“Alhamdulillah untuk di Kecamatan Teluknaga ada penurunan sekitar 4 persen. Saya mohon kecamatan-kecamatan bisa lebih berkreasi dan berinovasi untuk percepatan penurunan stunting di setiap wilayahnya,” ujar Wabup Intan.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Tangerang telah melaksanakan sejumlah intervensi, di antaranya memberikan makanan bergizi selama 120 hari plus vitamin bagi ibu hamil dengan kondisi Kurang Energi Kronis (KEK), serta pemberian makanan bergizi dan vitamin selama 90 hari bagi anak-anak yang terindikasi gizi buruk.

Menurut Wabup Intan, intervensi tersebut perlu terus dipantau secara berkala untuk mengetahui efektivitasnya serta mencatat hambatan yang ditemui di lapangan. Ia menekankan pentingnya keakuratan data sebagai dasar dalam merumuskan kebijakan yang lebih tepat.

“Tugas saya sebagai Ketua TPPS adalah memastikan data yang disajikan sudah sinkron dengan data di dinas. Setelah diintervensi apakah anak yang gizi buruk kembali normal atau tidak, kalau tidak ada perkembangan harus dipikirkan strategi lain yang bisa ditempuh,” jelasnya.

Lebih lanjut, Wabup Intan meminta pihak kecamatan dan puskesmas untuk rutin memberikan pendampingan dan pelatihan kepada kader PKK dan Posyandu mengenai gizi serta cara membuat makanan tambahan yang bergizi sekaligus menarik bagi anak-anak.

“Ke depan pemerintah daerah juga akan mengajarkan pola menu sehat yang bergizi namun tetap enak bagi anak-anak. Ibu-ibu kader harus dilatih agar bisa mengkreasikan makanan bergizi supaya anak-anak mau makan,” imbuhnya.

Selain itu, ia mendorong puskesmas untuk lebih aktif turun langsung ke masyarakat bersama para kader dalam memberikan sosialisasi, sekaligus mengajarkan cara membuat makanan tambahan sederhana dari bahan-bahan lokal yang mudah didapat di lingkungan sekitar.

oleh
Editor: Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *