TANGERANG, (JT) – Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Tangerang turunkan spanduk, banner dan baliho bergambar Moch Maesal Rasyid secara serentak Senin (15/7/2024). Aksi ini dilakukan Satpol PP pasca pengunduran diri Moch. Maesal Rasyid dari jabatan Sekda dan ASN di Kabupaten Tangerang.
Kepala Satpol PP Kabupaten Tangerang Agus Suryana mengungkapkan, penertiban sepanduk, baner dan baliho ini dilakukan berdasarkan perintah Pj Bupati Tangerang selaku pimpinan. Perintah itu disampaikan pasca langsung usai Moch. Maesal Rasyid menyatakan pengunduran diri dari jabatan sekretaris daerah (Sekda) dan Aparatur Sipil Negara (ASN) beberapa waktu lalu.
“Kami mendapat perintah langsung dari pak Pj Bupati untuk menurunkan semua atribut berbagambar pak Moch. Maesal Rasyid sebagai sekretaris daerah. Karena saat ini sudah mundur dan sudah ada sekda yang baru,” terang Agus Suryana kepada wartawan, Selasa (16/7/2024).
Menurut Agus, sepanduk dan baliho bergambar Moch. Maesal Rasyid sebagai sekda Kabupaten Tangerang sebelumnya masih banyak terpasang di jalan-jalan protokol seperti Jalan Raya Puspemkab Tangerang, maupun di jalan-jalan lainnya. Termasuk di jalan-jalan wilayah di tiap-tiap kecamatan.
“Semua sudah kami turunkan serentak, terakhir ada baliho dan spanduk ucapan Tahun Baru Hijriyah yang terpasang, sudah kami turunkan,” ujar Agus.
Saat ini menurut Agus, jelang perhelatan pemilihan kepala daerah, sudah marak baliho, spanduk, baner dan alat peraga lainnya sebagai bahan sosialisasi terpasang di pinggir-pinggir jalan. Ia berharap siapapun yang memasang alat peraga sosialisasi tersebut harus memperhatikan estetika lingkungan sehingga tidak mengganggu ketertiban umum. Jika tidak, Satpol PP tak segan-segan akan mencopotnya jika ada yang melanggar.
“Menurut Bawaslu, saat ini belum masuk tahapan kampanye Pilkada, jadi masih marak alat peraga sosialisasi yang dipasang tidak mengindahkan estetika yang ada. Saya harap ada kesadaran dari masing-masing bakal calon untuk tidak memasang alat peraga di sembarang tempat,” ungkap Agus.
“Sareuksek (tak enak dipandang-bahasa sunda red), saya pengen segera menertibkan saja,” tandas Agus.