SERANG, (JT) – Pemerintah Kota Serang menggelar Kongres Kebudayaan di 1994 Coffee and Creative Space, Jalan Ciwaru Raya, pada Sabtu (13/9/2025). Acara ini diprakarsai oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Serang sebagai forum dialog serta perumusan strategi pemajuan kebudayaan.
Kongres bertujuan untuk melibatkan masyarakat dan pemerintah dalam membahas tantangan, mengidentifikasi solusi, serta menetapkan arah pengembangan kebudayaan Kota Serang. Fokusnya adalah pelestarian, pengembangan, dan pemanfaatan kebudayaan demi kemajuan bangsa serta kesejahteraan masyarakat.
Momen pembukaan kongres menjadi istimewa dengan kehadiran Sultan Banten ke-18, Ratubagus Hendra Bambang Wisanggeni. Dalam sambutannya, Wali Kota Serang Budi Rustandi secara khusus menyebut nama sang Sultan di urutan pertama sebagai bentuk penghormatan.
“Yang sama-sama kita muliakan, kita banggakan dan kita cintai, alhamdulillah telah hadir di tengah-tengah kita Sultan Banten ke-18 Bapak Ratubagus Hendra Bambang Wisanggeni,” ucap Budi Rustandi.
Ia menilai kehadiran Sultan memberikan semangat lebih bagi peserta kongres dalam upaya memajukan kebudayaan Kota Serang.
Sejumlah peserta kongres pun menyampaikan pandangan mengenai kehadiran Sultan. Seniman musik Purwo Rubiono, atau akrab disapa Cak Wo, menilai kehadiran Sultan sangat penting bagi penguatan identitas Kota Serang.
“Seperti kita ketahui, pada era kejayaan Kesultanan Banten, seni dan kesenian sangat hidup. Saya kira itu bisa menjadi model untuk kita implementasikan dalam menghidupkan seni dan kebudayaan Kota Serang,” jelasnya.
Dari pantauan wartawan, Sultan Ratubagus Hendra Bambang Wisanggeni tampil sederhana dengan batik dan peci hitam, didampingi Panglima Laskar Kesultanan Banten, Haji Astari.
