TANGERANG, (JT) – Rapat Paripurna DPRD Kabupaten Tangerang dengan agenda pengumuman pergantian susunan Fraksi PDI Perjuangan pada Senin (25/8/2025) berlangsung panas dan dihujani interupsi dari sejumlah anggota dewan.
Dalam rapat yang dipimpin langsung Ketua DPRD Kabupaten Tangerang, diumumkan bahwa posisi Ketua Fraksi PDIP yang sebelumnya dijabat Hugo S Franata kini digantikan oleh Deden Umardani. Namun, keputusan itu memicu protes keras hingga suasana paripurna yang digelar secara tertutup tersebut sempat ricuh dan terdengar keluar ruang sidang.
Informasi yang dihimpun, protes terutama datang dari Hugo S Franata selaku mantan Ketua Fraksi PDIP, serta Yakub, Ketua Fraksi Partai NasDem. Kendati demikian, keduanya enggan memberikan penjelasan rinci usai rapat paripurna.
“Tanyakan saja dulu ke pimpinan, ada masalah apa di rapat paripurna. Kok diulang-ulang, saya mah lawyer, jangan digitu-gitu bahasanya,” ujar Hugo sambil meninggalkan gedung DPRD.
Senada, Yakub menyebut persoalan itu sepenuhnya merupakan urusan internal partai. “Ini kan masalah internal partai, tentu dia yang lebih paham. Rapat ini sudah dijadwalkan Banmus, kecuali yang satu itu hanya disahkan melalui rapat pimpinan,” tegas Yakub.
Ketua fraksi PDI Perjuangan Desen Umardani juga enggan memberikan komentar terkait masalah ini. Ia mengaku harus cepat bersngkat untuk menghadiri rapat ditempat lain.
“No command, silahkan saja itu keputusan partai. Sudah ya, saya mau ada rapat ditempat lain,” ujar Deden yang juga meninggalkan gedung DPRD.
Sementara itu, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Muhamad Amud menegaskan bahwa DPRD tidak memiliki kewenangan dalam pergantian susunan fraksi. Menurutnya, keputusan murni berasal dari partai politik.
“Itu hanya pengumuman susunan fraksi, bukan agenda DPRD yang harus diagendakan Banmus. Tidak ada yang perlu dipersoalkan. Kalau soal pergantian, silakan tanyakan ke partainya, bukan ke pimpinan dewan,” tegas Amud.
Dengan demikian, polemik pergantian Ketua Fraksi PDIP Perjuangan di DPRD Kabupaten Tangerang ini sepenuhnya menjadi ranah internal partai, meski sempat menimbulkan kegaduhan di ruang paripurna.
