Kajian Subuh : Menjemput Rezeki yang Berlimpah

oleh -37 Dilihat
oleh

Segala puji hanya milik Allah Subhānahu wa Ta‘ālā, Tuhan semesta alam, yang telah menjamin rezeki setiap makhluk-Nya. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada junjungan kita Nabi Muhammad ﷺ, keluarga, sahabat, dan seluruh umatnya yang istiqamah meniti jalan kebenaran hingga akhir zaman.

Para pembaca yang budiman dan dirahmati Allah SWT, setiap manusia pasti mendambakan kehidupan yang cukup dan berkecukupan dalam rezeki. Namun, tidak sedikit orang yang terjebak dalam anggapan bahwa rezeki hanya sebatas harta benda dan materi. Padahal, dalam pandangan Islam, rezeki adalah segala nikmat dari Allah: kesehatan, ilmu, keluarga yang baik, ketenangan hati, dan tentu saja harta yang halal.

Rezeki Sudah Dijamin Allah

Allah Ta‘ālā berfirman dalam Surah Hud ayat 6:

> وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي ٱلۡأَرۡضِ إِلَّا عَلَى ٱللَّهِ رِزۡقُهَا
“Dan tidak ada suatu makhluk melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezekinya.”

Ayat ini menegaskan bahwa setiap makhluk sudah ditanggung rezekinya. Hanya saja, kita sebagai hamba wajib berusaha menjemput rezeki itu dengan cara yang diridhai Allah.

Kunci Menjemput Rezeki Berlimpah

1. Taqwa kepada Allah
Dalam ayat seribu dinar (QS. Ath-Thalaq: 2–3), Allah menjanjikan:

“Barangsiapa bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan menjadikan jalan keluar baginya, dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangkanya.”

Taqwa bukan hanya menjauhi larangan, tetapi juga konsisten dalam ketaatan. Orang yang menjaga shalat, jujur dalam bisnis, dan menjauhi riba akan dimudahkan pintu-pintu rezekinya.

2. Tawakal setelah Ikhtiar
Nabi ﷺ bersabda:

“Seandainya kalian bertawakal kepada Allah dengan sebenar-benarnya tawakal, niscaya Allah akan memberi kalian rezeki sebagaimana burung diberi rezeki; pagi hari ia lapar, dan sore hari ia kenyang.” (HR. Tirmidzi)

Burung tidak berdiam di sarang, ia terbang mencari makanan. Demikian pula seorang muslim: bekerja keras namun hatinya yakin penuh bahwa rezeki datang dari Allah.

3. Istighfar dan Taubat
Dalam QS. Nuh ayat 10–12, Allah menjelaskan bahwa memperbanyak istighfar akan mendatangkan hujan, anak keturunan, kebun, dan sungai – tanda rezeki yang luas. Maka, dosa bisa menjadi penghalang rezeki, dan taubat adalah pembukanya.

4. Sedekah dan Berbagi
Rasulullah ﷺ bersabda:

“Sedekah tidaklah mengurangi harta.” (HR. Muslim)

Secara hitungan manusia, memberi mengurangi harta. Tetapi secara hakikat, Allah menggantinya berlipat ganda, baik dalam bentuk materi, kesehatan, atau keberkahan hidup.

5. Doa dan Zikir
Doa adalah senjata mukmin. Salah satu doa yang indah adalah:

“Allahumma ikfini bihalalika ‘an haramika, wa aghnini bifadhlika ‘amman siwaka”
“Ya Allah, cukupkanlah aku dengan rezeki-Mu yang halal dari yang haram, dan kayakanlah aku dengan karunia-Mu dari selain-Mu.”

Hakikat Rezeki Berlimpah

Para pembaca yang budiman dan dirahmati Allah SWT, Rezeki berlimpah bukan sekadar banyaknya harta. Orang yang memiliki harta melimpah tapi tidak tenang, masih merasa kurang, sejatinya miskin. Sebaliknya, orang yang hidup sederhana tapi hatinya lapang, keluarganya harmonis, dan cukup dengan apa yang ada, dialah orang yang benar-benar kaya.

Rasulullah ﷺ bersabda:

“Bukanlah kekayaan itu karena banyaknya harta benda, tetapi kekayaan sejati adalah kekayaan hati.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mari kita jadikan pagi ini momentum untuk memperkuat taqwa, memperbanyak doa, istighfar, dan sedekah. Semoga Allah Subhānahu wa Ta‘ālā melimpahkan rezeki yang halal, berkah, serta mencukupkan kita dari segala kebutuhan, dunia hingga akhirat.

Wallāhu a‘lam bish-shawāb.

oleh
Editor: Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *