TANGERANG, (JT) – Pekerjaan betonisasi jalan di kawasan Cisoka–Tigaraksa, Kabupaten Tangerang, kembali menuai sorotan. Belum rampung sepenuhnya, proyek tersebut sudah memakan korban jiwa. Seorang pengendara motor dilaporkan tewas di tempat setelah terlindas truk sumbu tiga pengangkut tanah pada Sabtu (1/11/2025) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Ketua DPC LSM PPUK Kabupaten Tangerang, Hendra Jaya, yang juga tergabung dalam Aliansi Masyarakat Tigaraksa, mengecam lemahnya pengawasan dari pihak teknis Dinas PUPR Provinsi Banten. Ia menilai, kendaraan bermuatan berat seharusnya belum diperbolehkan melintas di jalan yang baru saja dibetonisasi.
“Pekerjaan betonisasi yang masih baru tidak boleh dilalui kendaraan sumbu tiga dengan muatan berlebih. Ini jelas melanggar ketentuan dan menunjukkan lemahnya pengawasan teknis dari pihak PUPR,” tegas Hendra, Minggu (2/11/2025).
Ia juga mempertanyakan apakah proses pelaksanaan pekerjaan telah sesuai dengan prosedur dan standar operasional (SOP), mengingat tahapan PHO (Provisional Hand Over) dan FHO (Final Hand Over) proyek disebut belum jelas.
Menurut Hendra, kasus ini menjadi bukti bahwa pihak terkait terkesan melakukan pembiaran, padahal dampaknya fatal bagi masyarakat.
Lebih lanjut, Hendra mengingatkan agar pemerintah provinsi dan kabupaten lebih mengedepankan aspek keselamatan dan kenyamanan warga dalam setiap program pembangunan. Ia juga menyoroti meningkatnya aktivitas kendaraan truk pengangkut tanah di wilayah Solear, Cisoka, dan Tigaraksa seiring proyek besar PIK 2 yang tengah berjalan.
“Kami turut berduka cita yang sedalam-dalamnya kepada keluarga korban. Kami berharap kejadian seperti ini tidak terulang lagi. Pembangunan seharusnya memberi manfaat, bukan malah menimbulkan korban,” pungkasnya.
Hendra menegaskan, pihaknya akan terus mendorong agar instansi terkait segera mengambil langkah tegas untuk memperketat pengawasan di lapangan dan memastikan setiap proyek pembangunan berjalan sesuai aturan serta menjamin keselamatan masyarakat.
